Belajar Jurnalisme dari Sumbernya: Kunjungan Edukatif ke Kantor Berita Antara

Mataram, 2 Mei 2025 UKM PRIMA UNRAM mengadakan kunjungan ke kantor berita Antara, Brighters mendapat pemaparan dari tiga narasumber utama yang membahas topik penulisan berita, media sosial berbasis jurnalistik dan video jurnalistik.

Materi pertama disampaikan oleh Sugiarto Purnama, dimulai dengan pengantar mengenai pentingnya verifikasi dalam penyajian berita. Di tengah maraknya informasi tidak terkonfirmasi di media sosial, jurnalis dituntut untuk menjadi penyeimbang dengan konten yang akurat dan bertanggung jawab, Dalam sistem redaksi Antara, penulisan berita menggunakan pola segitiga terbalik. Ia menekankan bahwa informasi paling penting harus langsung disajikan di awal, agar pembaca tidak kehilangan inti berita.

“Di Antara, kami percaya bahwa tiga paragraf pertama sudah harus bisa menjawab: siapa, apa, kapan. Tidak perlu menunggu akhir berita untuk tahu inti peristiwanya,” ujarnya saat menjelaskan pentingnya efisiensi dalam penulisan berita.

Ia juga menambahkan bahwa judul berita harus singkat, maksimal 70 karakter, dan paragraf pertama maksimal 35 kata. Kalimat aktif menjadi standar untuk menjaga kejelasan dan kekuatan narasi.

Materi kedua dibawakan oleh Ahmad Khairul Arham, yang menekankan perbedaan signifikan antara penggunaan media sosial secara umum dan media sosial oleh lembaga jurnalistik. Ia menegaskan bahwa akurasi dan etika tetap harus dijaga meskipun medianya cepat dan ringkas.

“Kami bukan sekadar memposting. Setiap konten di media sosial tetap harus tunduk pada kode etik jurnalistik, meski tampilannya lebih santai dan cepat,” ungkap Pemateri Ahmad Khairul Arham saat membahas strategi distribusi berita melalui platform digital.

Ia juga menjelaskan bahwa media sosial menjadi saluran penting untuk meluruskan informasi keliru atau hoaks yang beredar di masyarakat.

Sesi terakhir disampaikan oleh Firnandar tentang proses produksi konten multimedia dan video jurnalistik. Ia menjelaskan cara kerja sistem SPDIP Content Management System milik Antara, di mana semua konten seperti teks, foto, video dan infografis dikumpulkan, disunting serta dipublikasikan secara sistematis.

“Video jurnalistik bukan hanya soal visual, tapi soal bagaimana gambar bisa bercerita. Kami latih wartawan untuk mengamati dan menangkap momen yang bermakna,” jelas Firnandar saat membahas pentingnya narasi visual dalam peliputan berita.

Ia juga mencontohkan teknik penulisan caption yang efektif, yaitu dengan satu kalimat padat yang mengandung unsur siapa, apa dan bagaimana. Sehingga, hasil dari kunjungan Antara ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi Brighters dalam bidang Jurnalistik pada umumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *